Home

Senin, 25 November 2013

Hobi (tugas softskill Bahasa Indonesia)

Hobi
Berawal dari sering di ajak orangtua ke tempat penjualan hewan. Saya pun menjadi tertarik untuk memelihara hewan,binatang pertama yang saya pelihara adalah ikan cupang , saya mendapatkannya dari penjual ikan cupang di depan sekolah saya waktu sd. Awal-awal pemeliharaan saya masih kurang mengerti bagaimana cara memelihara ikan cupang yang benar menurut saya memelihara ikan cupang itu mudah tetapi setelah prakteknya ternyata sulit,akibatnya banyak ikan cupang pertama saya yang mati karena kurang terawat. Belajar dari pengalaman itu saya mulai banting tulang untuk serius memelihara ikan cupang,saya pergi ke toko buku untuk mencari buku yang membahas tentang cara memelihara ikan cupang yang benar. Setelah saya mendapatkan buku yang di maksud, saya mulai membaca isi buku tersebut dan sedikit demi sedikit mencoba untuk langsung di praktekan.
Setelah beberapa kali praktek langsung saya berhasil menetaskan beberapa ekor anak ikan cupang atau biasa di sebut burayak sampai dewasa,dari menentas sampai dewasa dan siap untuk di jual,anak ikan cupang membutuhkan waktu 6 bulan presentase kematian burayak  yang pernah saya alami paling besar yaitu 100 % atau dari sekian ratus telur tidak ada satupun yang sampai besar itu di karenakan kualitas air kurang baik sehingga daya tahan tubuh burayak melemah. Setelah berumur 6 bulan sebaiknya burayak yang telah dewasa di pindahkan di botol soliter atau di pisahkan antara satu dengan lainnya agar mencegah terjadinya perkelahian antara anak ikan cupang. Ikan cupang berumur 6 bulan biasanya di banderol seharga Rp 15.000 sampai Rp 60.000.
Setelah bosan dengan ikan cupang saya beralih ke kelinci dan lagi-lagi tidak bertahan lama karena setiap beli tidak bisa bertahan lama kemudian mati begitu seterusnya sampai kemudian di larang untuk memelihara lagi. Dan juga di rumah tidak mempunyai pekarangan sehingga tempat untuk memelihara kelinci kurang begitu layak. Pernah juga saya memelihara marmut tetapi hanya memiliki satu ekor saja dan di peliharanya tidak begitu serius melainkan hanya di kasih makan saja dan di taruhnya pun di halaman rumah kosong di samping rumah sampai akhirnya hilang entah di curi orang,di makan kucing atau malah mati.
Semakin beranjak dewasa semakin sadar juga untuk memelihara binatang itu butuh kerja keras dan perhatian lebih supaya binatang kita bisa hidup tenang dan nyaman,maka dari itu ketika saya mencoba untuk memelihara binatang lagi saya sudah berkomitmen untuk mengurusnya dengan benar sehingga binatang yang saya pelihara tidak mudah mati lagi. Hewan yang pernah saya pelihara lagi yaitu ayam,ayam tersebut di dapat ayah saya dari seorang temannya yang memenang memelihara ayam petarung. Saya di beri sepasang ayam petarung yang kemudian saya di bantu oleh ayah saya merawatnya hingga tumbuh besar. Ketika sedang gemar-gemarnya memelihara ayam petarung di daerah sekitar rumah dan di daerah-daerah lain sedang terjangkit wabah flu burung sehingga mau tidak mau ayam yang telah saya rawat di kasih ke orang lain sebagai langkah pencegahan agar tidak tertular virus flu burung.

Hewan selanjutnya yang pernah saya pelihara yaitu hamster. Ya! Hamster, hewan imut nan lucu dan menggemaskan itu pernah saya pelihara. Awalnya saya kenal dengan hamster karena di beritahu oleh teman sma saya dan ia memberikan saya satu ekor hamster. Kemudian setelah beberapa hari memelihara saya melihat hamster tersebut membutuhkan teman bermain di dalam kandangnya sehingga saya memutuskan untuk membelikan pasangannya. Setelah mempunyai sepasang hamster,keinginan untuk menambah hamster lagi muncul dan akhirnya saya membeli kembali 1 pasang hamster. Terbesit pikiran untuk mencoba mengawinkan sepasang hamster tersebut dan percobaan pertama ternyata membuahkan hasil yaitu 6 ekor anak hamster.
Karena saya tidak punya pengalaman mengurus anak hamster,keenam anak hamster itupun mati di makan induknya,setelah di selidiki penyebabnya karena anak hamster tersebut tidak sengaja tersentuh tangan saya ketika sedang membersihkan alas kandangnya. Setelah kejadian itu saya jadi belajar untuk tidak menyentuh anak hamster yang baru lahir sampai anak hamster tersebut bias mencari makan sendiri. Berbulan-bulan saya memelihara hamster tidak kerasa sudah bertambah menjadi puluhan hamster. Saya pun kerepotan mengurusnya sehingga saya jual sebagian besar hamsternya kepada teman-teman saya,tetangga di sekitar rumah dan lewat forum jual beli online. Alhamdulilah hamster ternakan saya sendiri banyak yang meminatinya sampai-sampai semua hamster yang saya miliki sudah habis terjual.
Apa yang terbesit di pikiran anda ketika mendengar kata “Landak” ?.. Ya pasti anda akan membayangkan seekor landak sebesar kucing yang berwarna hitam dengan duri-duri panjang menjulang di antara punggungnya. Landak yang akan saya bahas kali ini sangat berbeda dengan landak yang anda maksud, karena landak yang anda maksud adalaha landak lokal yang habitatnya di hutan, sedangkan yang ingin saya bahas kali ini adalah landak mini atau nama latinnya Atelerix albiventris.Ia dapat ditemukan di Asia, Afrika, hingga Amerika, dan mempunyai kecenderungan menyebar di kawasan tropika. Landak mini ini termasuk hewan nocturnal atau hewan yang beraktifitas di malam hari. Pada siang hari ia lebih sering berada di dalam sarangnya.Pengalaman saya memelihara landak mini lumayan banyak, awal-awal memelihara saya masih takut untuk megangnya di karenakan durinya yang tajam,landak yang masih adaptasi terhadap lingkungan barunya dan belum mengerti cara memegang landak yang baik dan benar.
Setelah belajar dari pengalaman teman yang memelihara landak mini serta membaca buku yang membahas tentang landak mini, saya pun akhirnya bisa memegang landak yang benar. Makanan yang di sukai oleh landakmini saya yaitu ulat hongkong sedangkan makanan selingannya adalah makanan kucing. Landak mini yang saya punya ada 2 pasang,semuanya saya kawinkan dan dari perkawinan pertama menghasilkan 3 ekor hedgie atau sebutan lain untuk anak landak mini dari indukan yang pertama dan 5 ekor dari indukan yang kedua. Tetapi karena ilmu memelihara saya masih kurang akhirnya yang bertahan sampai besar hanya 3 ekor hedgie. Ketiga ekor hedgie  tersebut sekarang sudah berpindah tangan ke pemilik barunya. Dan yang tersisa di rumah hanya satu ekor landak mini jantan.
Kali ini saya akan membahas tentang hewan peliharaan berikutnya,yaitu: Leopard Gecko atau sebutan di Indonesia tokek macan. Tenang gecko yang saya bahas sekarang berbeda dengan tokek yang ada di Indonesia, jika di gigit gecko tidak perlu sampai menunggu petir menyambar dulu seperti mitos yang menyebar di masyarakat.Pertama kali saya mengira gecko ini memiliki bisa seperti ular tetapi nyatanya tidak. Gecko yang saya pelihara mempunyai warna yang bervariasi mulai dari kuning,kuning bertotol hitam,putih,hitam sampai berwarna perpaduan hitam dan putih. Nama latin dari leopard gecko ini adalah Eublepharis macularius dan penyebarannya di Pakistan,India dan Iran,leopard gecko ini juga termasuk hewan nocturnal atau beraktifitas di malam hari. Makanan utamanya serangga. Di antara kaki-kakinya tidak mempunyai selaput beda dengan tokek local yang mempunyai selaput sehingga bias menempel di dinding rumah. Perbedaan gecko dan tokek local juga terdapat di suaranya,gecko yang saya bahas hampir tidak mengeluarkan suara sedangkan tokek lokal bisa mengeluarkan suara “tokek” sesuai dengan namanya .
Seperti hewan-hewan sebelumnya,gecko yang saya punya awalnya sepasang kemudian saya kembangbiakan dan menghasilkan anakan gecko sebanyak 16 ekor,jumlah yang lumayan untuk seorang pemula seperti saya. Kemudian saya membeli lagi gecko dengan warna yang berbeda. Total saya membeli gecko sebanyak 11 ekor dan setelah di kembangbiakkan sekarang menjadi 50 ekor lebih. Momen-momen menyenangkan adalah bisa melihat anakan gecko yang menetas dari telurnya,momen tersebut sangat jarang sekali bisa di lihat langsung. Dari mengembangbiakan leopard gecko saya bisa menghasilkan penghasilan yang lumayan,salah satu kelemahan saya adalah tidak bisa mengirim gecko ke pembeli. Padahal kebanyakan pembeli berasal dari luar kota. Saya berniat ingin mengikutkan kontes gecko hasil kembangbiak sendiri tetapi masih belum mencukupi syarat gecko kontes karena gecko saya masih berusia muda.
“Sulcata”, mungkin bagi sebagian orang nama tersebut masih asing di telinga karena jarang yang menyebut kata itu. Sulcata merupakan kura-kura darat atau torto dan merupakan kura-kura darat terbesar ketiga di dunia setelah Galapagos dan Aldabra. Panjang maksimal saat dewasa sekitar 80 cm. Makanan utamanya rumput-rumputan. Kura-kura ini bisa berumur panjang sampai ratusan tahun. Ketika kecil kura-kura ini terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Pemeliharaannya terhitung mudah hanya butuh tempat yang ideal di beri makan teratur dan setiap pagi jemur di sinar matahari. Kura-kura yang saya miliki masih berukuran 6 cm,dia saya beri nama ‘Frisky’ yang artinya lincah dalam Bahasa Indonesia. Kenapa saya namanya demikian ? karena ketika baru sampai di rumah dia langsung jalan mengelilingi kandangnya dan ketika di kasih makan langsung makan dengan lahapnya. Sampaia sekarang alhamdullah belum pernah yang namanya sakit atau mogok makan. Makan tetap lancar walaupun jarang di jemur sinar matahari.
Sebenarnya masih ada beberapa hewan lagi yang pernah saya pelihara tetapi karena keterbatasan halaman saya tidak dapat menceritakan hewan lainnya. Hewan-hewan lain yang pernah saya pelihara yaitu ikan-ikan predator,burung dara,bebek(yang saya pelihara di halaman depan rumah),anjing,entog dan yang lainnya. Semoga dengan karangan tentang hobi saya ini kalian yang membaca jadi ingin mengikuti hobi yang saya tekuni. Terimakasih.

Keterangan :
1. Hewan dan Binatang                                                 = Sinonim
2. Mudah dan Sulit                                                       = Antonim
3. Banting Tulang dan Memelihara Ikan cupang             = Denotasi dan Konotasi
4. Anak ikan cupang dan Burayak                                = Umum dan Khusus
5. Hamster dan Menggemaskan                                    = Abstrak dan Konkret
6. Bisa ular dan bisa mengeluarkan suara                       = Homonim
7. Kali ini dan Pertama kali                                           = Homofon
8. Halaman dan Halaman depan rumah                         = Homograf