Bioetanol
Bioetanol
adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku
nabati. Dalam buku ini akan dibahas tentang karakterisasi bioetanol, prospek
bioetanol, manfaat dan kebutuhan nasional serta peluang pasarnya. Pembahasan
lebih fokus pada proses pembuatan
bioetanol dari mulai penyediaan bahan baku, proses, aspek fermentasi sampai
pada pengawasan mutunya. Bahan baku meliputi bahan baku sumber gula diantaranya
adalah molases dan nira, bahan baku sumber pati yaitu ubikayu, jagung serta
ubi-ubian lain, serta bahan baku sumber serat (lignoselulosa) diantaranya
tongkol jagung, sekam dan sebagainya. Bab bahan baku juga dibahas bahan
pembantu untuk produksi bioetanol. Proses pembuatan bioetanol dibedakan menjadi
tiga berdasarkan bahan bakunya yaitu bahan baku sumber gula, pati dan serat.
Proses pembuatan bioetanol meliputi aspek fermentasi dan destilasinya.
Disamping itu buku ini juga membahas produk samping, perlengkapan teknis
produksi dan pengawasan dan pengendalian mutu dalam industri bioetanol.
Keunggulan Bioetanol sebagai bahan bakar
Bioethanol
adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Bioethanol tidak saja menjadi
alternatif yang sangat menarik untuk substitusi bensin, namun mampu juga
menurunkan emisi CO2. Dalam hal prestasi mobil, bioethanol dan gasohol
(kombinasi bioethanol dan bensin) tidak kalah dengan bensin. Pada dasarnya
pembakaran bioethanol tidak menciptakan CO2 netto ke lingkungan karena zat yang
sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai bahan baku bioethanol. Bioethanol
bisa didapat dari tanaman seperti tebu, jagung, gandum, singkong, padi, lobak,
gandum hitam.Biodiesel serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di
beberapa negara sebagai pengganti solar.
Biodiesel
didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok.
Kadar sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah
daya tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar. Seperti diketahui,
tingginya kandungan sulfur merupakan slah satu kendala dalam penggunaan mesin
diesel.Green Transport FuelDua minyak berbahan dasar tumbuhan tersebut
(bioethanol & biodiesel) saat ini mendapat perhatian besar dan
penggunaannya cukup besar di negara-negara maju. Faktor yang memicu peningkatan
bahan bakar ethanol adalah berlakunya peraturan reduksi emisi gas rumah kaca,
yaitu Clean Air Act 1990 (di Amerika Serikat) dan Kyoto Protocol.
Supply
ethanol sebagai bahan pencampur minyak fosil beberapa tahun belakangan ini
menandakan dimulainya era bahan bakar hijau (green transport fuels). Produk
minyak yang sangat ramah lingkungan ini lebih populer disebut gasohol. Gasohol
diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan meningkatkan
kesejahteraan jutaan petani yang menanam tanaman untuk bahan baku
ethanol.Berikut merupakan beberapa keunggulan dari penggunaan ethanol sebagai
bahan bakar. Diproduksi dari tanaman yang bersifat renewable.Mengandung kadar
oksigen sekitar 35% sehingga dapat terbakar lebih sempurna.Penggunaan gasohol
dapat menurunkan emisi gas rumah kaca.Pembakaran tidak menghasilkan partikel
timbal dan benzene yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).Mengurangi
emisi fine-particulates yang membahayakan kesehatan manusia.Mudah larut dalam
air dan tidak mencemari air permukaan dan air tanah.
Sumber :
http://yunitaanggianggraeni.blogspot.com/2013/05/pengertian-bioetanol.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar